Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia | |
Posted: 02 Apr 2011 12:26 AM PDT Detektor diferensial, sering digunakan dalam kromatografi, dapat merespon konsentrasi analit (solut) dalam fase gerak disetiap saat. Respon detektor grafis berupa kromatogram diferensial. Menurut sejarah, kromatogram dihasilkan pada chart recorder yang dihubungkan ke detektor dengan chart moving pada kecepatan yang diketahui dan konstan. Format dengan tipe yang sama telah disimpan oleh integrator digital modern dan kromatogram mula-muladari chart recorder masih dapat diaplikasikan pada integrator modern. Kromatogram diferensial yang secara dasr terdiri dariserangkain puncak yang dihasilkan dalam satu waktu mempunyai keuntungan berikut :
Istilah dasar dan Hubungan Kromatogram Diferensial Kromatogram diferensial tm =waktu retensi yang teramati dari bahan terlarut yang tidak tertahan ( waktu gas tertahan,, puncak udara, water dip, solven front dll) (cm, min) tR =waktu retensi yang diukur dari awal (injeksi), (cm, min) indeks R menunjukkan puncak 1 dan 2 t'R =waktu retensi yang disesuaikan diukur dari waktu bahan terlarut yang tidak tertahan (cm, min) Wh =lebar puncak pada setengah tinggi (cm, min) Indeks h menunjukkan puncak 1 dan 2 Wb =lebar dasar puncak pertemuan dari garis lereng yang berpotongan degan garis dasar chromatogram(cm.min). Indeks b menunjukkan puncak 1 dan 2 d=waktu antara puncak 1 dan 2 (juga ?t antara puncak 1 dan 2) (cm, min) Semua istilah diatas dapat dihubungkan ke jarak pada chart recorder Istilah Operasional Kolom n=number of theoritical plates Persamaan yang diperoleh :
t'R = tR – tm
|
You are subscribed to email updates from Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia | To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar