The 66th Blog

Welcome try to share information and opinion on this blog to email: asahir66.informasi@blogger.com

Laman

Sabtu, 18 Juni 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Hukum-hukum Dasar Kimia (Hukum Kelipatan Perbandingan)

Posted: 15 Jun 2011 06:00 PM PDT

C. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)

Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsure unsure yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk memahami hal ini, perhatikan tabel hasil percobaan reaksi antara nitrogen dengan oksigen berikut.

Tabel 3.7 Reaksi Antara nitrogen dan Oksigoen

Jenis Senyawa Massa Nitrogen Yang DireaksikanMassa Oksigen Yang DireaksikanMassa Senyawa

Yang Terbentuk

Nitrogen monoksida0,875 gram1,00 gram1,875 gram
Nitrogen dioksida1,75 gram1,00 gram2,75 gram

Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan sederhana.

Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida/Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen monoksida

= 1,75 gram/ 0,87 gram

=2/1

Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi:”Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. ”

Gambar 3.4 John Dalton (1766 – 1844) adalah ilmuwan Inggris. Sumber: Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005


Jumat, 17 Juni 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Persamaan Reaksi

Posted: 14 Jun 2011 06:00 PM PDT

Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia, yang terdiri atas rumus kimia zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi disertai koefisien dan fasa masing-masing.

A. Menulis Persamaan Reaksi

Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi) menjadi zat baru (produk). Sebagaimana telah dikemukakan oleh John Dalton, jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di antaranya berubah. Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya. Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi. Perubahan yang terjadi dapat dipaparkan dengan menggunakan rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Cara pemaparan ini kita sebut dengan persamaan reaksi.

Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di sebelah kiri anak panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan anak panah. Anak panah dibaca yang artinya "membentuk" atau "bereaksi menjadi". Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq). Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Selain untuk menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi. Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.

Berdasarkan persamaan reaksi di atas, berarti 2 molekul hidrogen bereaksi dengan 1 molekul oksigen membentuk 2 molekul H2O. Oleh karena itu sebaiknya dihindari koefisien pecahan karena dapat memberi pengertian seolaholah partikel materi (atom atau molekul) dapat dipecah.

Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut.

1. Menuliskan rumus kimia zat-zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan tentang wujudnya.

2. Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai, sehingga jumlah atom ruas kiri sama dengan jumlah atom ruas kanan.

B. Penyetaraan Persamaan Reaksi

Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak, akan tetapi sebagai permulaan dapat mengikuti langkah berikut.

1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya sama dengan 1.

2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.

3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi diberi koefisien 1.

4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.


Kamis, 16 Juni 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Tata Nama Senyawa Terner

Posted: 13 Jun 2011 06:00 PM PDT

Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga kelompok senyawa yang saling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dan basa menghasilkan garam.

1. Tata Nama Asam

Rumus asam terdiri atas atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam.

Contoh:

Nama asam tersebut adalah asam fosfat. Rumus molekul dan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium dan kehidupan sehari-hari adalah:

H2SO4 : asam sulfat (dalam aki)

HNO3 : asam nitrat

H3PO4 : asam fosfat

CH3COOH : asam asetat (asam cuka)

(Martin S. Silberberg, 2000)

2. Tata Nama Basa

Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH. Larutan basa bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH. Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.

Contoh

Al(OH)3 : aluminium hidroksida

Cu(OH)2 : tembaga(II) hidroksida

Ba(OH)2 : barium hidroksida

3. Tata Nama Garam

Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan pemberian nama senyawa garam sama dengan senyawa ion.

Table 3.3 tata Nama Garam

KationAnionRumus garamNama Garam
Na+ NO2NaNO2natrium nitrit
Mg2+PO43–Mg3(PO4)2magnesium fosfat
Fe3+SO42–Fe2(SO4)3besi(III) sulfat
Hg2+ClHgCl2raksa(II) klorida
Cu+O2–Cu2Otembaga(I) oksida

4. Tata Nama Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Pada awalnya, senyawa organik ini tidak dapat dibuat di laboratorium, melainkan hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu, senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai senyawa organik. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang (nama trivial). Beberapa di antaranya sebagai berikut.

Table 3.4 Tata Nama Senyawa Organik dan Dagang

Nama Sistematis Nama Lazim (Dagang)Nama Sistematis Nama Lazim (Dagang)
CH4metana (gas alam)
CH3COOHasam asetat (cuka)
CHI3iodoform (suatu antiseptik)
CHCl3kloroform (bahan pembius)
C6H12O6glukosa
CO(NH2)2urea
CH3COCH3aseton (pembersih kuteks)
HCHOformaldehida (bahan formalin)
C12H22O11sukrosa (gula tebu)
C2H5OHalkohol


Selasa, 14 Juni 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Tata Nama Senyawa Ion

Posted: 12 Jun 2011 06:30 PM PDT

Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom. Daftar kation dan anion penting diberikan dalam tabel 3.1 dan 3.2.

1. Rumus Senyawa

Unsur logam ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa. Rumus senyawa ion:

b Xa+ + a Yb -> XbYa

Untuk a dan b sama dengan angka 1 tidak perlu ditulis. Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.

Contoh:

• Na+ + Cl -> NaCl natrium klorida

• 2 Na+ + SO42– -> Na2SO4 natrium sulfat

• Fe2+ + 2Cl -> FeCl2 besi(II) klorida

• Al3+ + PO43– -> AlPO4 aluminium fosfat

• Mg2+ + CO32– -> MgCO3 magnesium karbonat

• 3 K+ + AsO43– -> K3AsO4 kalium arsenat

Daftar Beberapa Jenis Kation

1. Na+ Natrium

2. K+ Kalium

3. Ag+ Argentum/Perak

4. Mg2+ Magnesium

5. Ca2+ Kalsium

6. Sr2+ Stronsium

7. Ba2+ Barium

8. Zn2+ Seng

9. Ni2+ Nikel

10. Al3+ Aluminium

11. Sn2+ Timah(II)

12. Sn4+ Timah(IV)

13. Pb2+ Timbal(II)

14. Pb4+ Timbal(IV)

15. Fe2+ Besi(II)

16. Fe3+ Besi(III)

17. Hg+ Raksa(I)

18. Hg2+ Raksa(II)

19. Cu+ Tembaga(I)

20. Cu2+ Tembaga(II)

21. Au+ Emas(I)

22. Au3+ Emas(III)

23. Pt4+ Platina(IV)

24. NH4+ Amonium

Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter & Change, Martin S. Silbergberg, 2000.

Daftar Beberapa Jenis Anion

1. OH Hidroksida

2. F Fluorida

3. Cl Klorida

4. Br Bromida

5. I Iodida

6. CN Sianida

7. O2– Oksida

8. S2– Sulfida

9. NO2 Nitrit

10. NO3 Nitrat

11. CH3COO Asetat

12. CO32– Karbonat

13. SiO32– Silikat

14. SO32– Sulfit

15. SO42– Sulfat

16. C2O42– Oksalat

17. PO33– Fosfit

18. PO43– Fosfat

19. AsO33– Arsenit

20. AsO43– Arsenat

21. SbO33– Antimonit

22. SbO43– Antimonat

23. ClO Hipoklorit

24. ClO2 Klorit

25. ClO3 Klorat

26. ClO4 Perklorat

27. MnO4 Permanganat

28. MnO42– Manganat

29. CrO42– Kromat

30. Cr2O72– Dikromat

Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter & Change, Martin S. Silbergberg, 2000.

2. Nama Senyawa Ion

Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anion (di belakang), angka indeks tidak disebut.

Contoh:

• NaCl = natrium klorida

• CaCl2 = kalsium klorida

• Na2SO4 = natrium sulfat

• Al(NO3)3 = aluminium nitrat

Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam tersebut. Contoh:

• Cu2O = tembaga(I) oksida

• CuO = tembaga(II) oksida

• FeCl2 = besi(II) klorida

• FeCl3 = besi(III) klorida

• Fe2S3 = besi(III) sulfida

• SnO = timah(II) oksida

• SnO2 = timah(IV) oksida


Sul America a Partir de 3 Vidas

 
Caso não esteja visualizando o e-mail, clique aqui.
 

Este e-mail está de acordo com o código de ética antispam.
Clique aqui caso deseje remover seu nome desta lista.


Senin, 13 Juni 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Superhalogen: Halogen Ajaib Berkarakter Magnet

Posted: 11 Jun 2011 02:44 PM PDT

Halogen merupakan kelompok unsur dalam tabel periodik kimia yang merupakan nonlogam, sering ditemui dalam bentuk anion bermuatan satu ataupun molekul dwiatom, dan merupakan agen pengoksidasi. Sesuai dengan karakternya yang merupakan nonlogam, halogen praktis tidak memiliki karakter magnet sama sekali. Namun sebuah tim riset internasional telah menemukan suatu kelompok atom terbaru: superhalogen magnetik. Kelompok atom ini memiliki kestabilan yang tidak biasa pada ukuran spesifik dan komposisi tertentu serta memiliki karakter super pengoksidasi dan magnet sekaligus yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Tim riset ini terdiri dari peneliti dari berbagai perguruan tinggi di dunia, seperti Virginia Commonwealth University, McNeese State University, dan Peking University in China, serta eksperimen dilakukan  di Johns Hopkins University. Struktur superhalogen ini cukup unik dimana atom metal bukan merupakan atom pusat yang dikelilingi oleh atom halogen. Superhalogen ini terdiri dari gugus metal-halogen sebagai gugus inti dan tambahan atom halogen yang mengelilinginya.

Superhalogen ini memiliki karakter kimia yang menyerupai halogen. Golongan halogen terdiri dari unsur fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At) yang merupakan unsur radioaktif. Halogen berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pembentuk garam". Superhalogen yang ditemukan oleh tim riset ini terdiri dari unsur metal mangan (Mn) dan unsur halogen klorin (Cl) dengan formula empiris MnxCl2x+1, dengan x = 1,2,3, dan seterusnya. Logam mangan mengemban momen magnetik yang besar sehingga superhalogen memiliki karakter magnet.

Riset yang telah dipublikasikan pada Angewandte Chemie International Edition ini dapat membuka peluang ditemukannya jenis superhalogen lain, yaitu dengan mengganti atom mangan dengan logam transisi lainnya serta mengganti atom klorin dengan atom halogen lainnya. Superhalogen ini juga memiliki karakter menarik elektron sama halnya dengan halogen membentuk ion negatif, namun jauh lebih kuat sehingga membuatnya sebagai pengoksidasi yang lebih kuat dibanding halogen.

Karakter-karakter yang dimiliki superhalogen tersebut dapat digunakan sebagai agen pengoksidasi super. Banyaknya atom fluorin atau klorin yang ada di dalam superhalogen itu juga dapat digunakan untuk melawan agen biologis semacam bakteri patogen, virus, jamur, dan lain sebagainya. Spesi kimia ini juga diprediksi akan banyak berguna dalam kimia material dan aplikasi industri.