The 66th Blog

Welcome try to share information and opinion on this blog to email: asahir66.informasi@blogger.com

Laman

Sabtu, 19 Maret 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Lowongan Kerja BASF

Posted: 18 Mar 2011 05:55 PM PDT

PT BASF Indonesia is seeking best personalities to join the best team in industry for some positions.

job
Klik gambar untuk memperbesar


Job Vacancy a Managing Director

Posted: 18 Mar 2011 05:47 PM PDT

Young and growing CPO plantation company look for the right candidate to fill the post of Managing Director to lead the company to the next level.

job


Lowongan Kerja PT Knauf Gypsum Indonesia

Posted: 18 Mar 2011 04:28 PM PDT

A multi-national building material manufacturer located in West Java and office in Jakarta is looking for candidates.

job


Lowongan Kerja Perusahaan Sugar Refinery

Posted: 18 Mar 2011 04:17 PM PDT

Sebuah perusahaan Sugar Refinery yang terkemuka memerlukan kandidat untuk general plant manager dan logistic manager.

lowongan kerja


Pemisahan Dengan Kromatografi Tipis dan Kromatografi Kolom

Posted: 17 Mar 2011 09:16 PM PDT

a. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

KLT merupakan cara analisis cepat yang memerlukan bahan sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa yang hidrofobik seperti lemak dan karbohidrat. KLT dapat digunakan u ntuk menentukan eluen pada analisis kromatografi kolom dan isolasi senyawa murni dalam skala kecil.

Pelarut yang dipilih untuk pengembang pada KLT disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. Sebagai fase diam digunakan silika gel, karena tidak akan bereaksi dengan senyawa atau pereaksi ayng reakstif.

Data yang diperoleh dari analisis dengan KLT adalah nilai Rf, nilai Rf berguna untuk identifikasi suatu senyawa. Nilai Rf suatu senyawa dalam sampel dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa murni.

Nilai Rf didefinisikan sebagi perbandingan jarak yang ditempuh oleh senyawa pada permukaan fase diam dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut sebagai fase gerak.

b. Kromatografi Kolom.

Kromatografi kolom digunakan untukdigunakan untuk memisahkan suatu campuran senyawa. Kolom yang terbuat dari gelas diisi dengan fase diam berupa serbuk penyerap (seperti selulosa, silika gel, poliamida). Fase diam dialiri (dielusi) dengan fase gerak berupa pelarut.

Sampel yang mengandung campuran senyawa dituangkan ke bagian atas dari kolom, kemudian dielusi dengan pelarut sebagai fase gerak. Setiap senyawa/komponen dalam campuran akan didorong oleh fase gerak dan sekaligus ditahan oleh fase diam. Kekuatan senyawa ditahan oleh fase diam akan berbeda dengan senyawa lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan dengan kromatografi kolom adalah fase diam yang digunakan, kepolaran pelarut (fase diam), ukuran kolom (diamter dan panjang kolom), kecepatan alir elusi.

Gambar 18.22. Kolom kromatografi

Tutorial : Kromatografi Cair

1.Garis besar syarat-syarat instrumental dari High Performance Liquid Chromatograph modern
2. Apa yang Anda ketahui tentang istilah-istilah berikut :

  • Normal Phase Chromatography
  • Reverse Phase Chromatography
  • -Isocratic Operation
    -Gradient Elution
    -Flow Programming
  • -Porous
    -Pellicular
    -Hydrophyllic
    -Lipophyllic

3.Garis besar mekanisme yang merupakan dasar pemisahan dalam bentuk kromatografi berikut :

  • Kromatografi Cair Padat (Adsorpsi)
  • Kromatografi Cair Cair ( utamanya bonded phase)
  • Kromatografi Pasangan Ion
  • Kromatografi Pertukaran Ion
  • Size Exclusion Chromatography


Jumat, 18 Maret 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Fase Gerak Untuk Kromatografi Cair

Posted: 16 Mar 2011 08:59 PM PDT

Sifat-sifat berikut diperlukan untuk fase gerak dalam Kromatografi Cair.

  • Solven (pelarut) harus siap tersedia
  • Pelarut harus sesuai dengan detektor yang digunakkan dengan mempertimbangkan :
  1. Deteksi Photometric – UV
  2. Deteksi Refractive Index – ?RI pelarut dan analit
  3. Ketidakmurnian yang memiliki extinction coeffisient tinggi, yaitu mengabsorbsi dengat kuat.
  • Reaktivitas Pelarut. Pelarut sbaiknya tidak bereaksi dengan sampel atau polymerisasi dengan fase diam. Hal ini meniadakan aldehid, olefin dan senyawa sulphur (kecuali DMSO) ( misal pH dikontrol untuk kolom basa silika antara 2-8)
  • Pelarut sebaiknya tidak terlalu kental. Viskositas tinggi (menimbulkan tekanan operasional) mengurangi efisiensi pemisahan. Tiik didih dapt menjadi petunjuk viskositas, senyawa dengan titik didih yang rendah lebih kurang kental. Pelarut sebaiknya mendidih pada 200-500 diatas temperatur pemisahan
  • Untuk Kromatografi Cair Partisi dengan fase diam mekanik, fase gerak harus tidak dapat dicampur dengan fase diam.
  • Keamanan dalam penggunaan pelarut harus dipertimbagkan terutama kemungkinan timbulnya pembakaran atau keracunan.

Pemilihan Fase Gerak dalam Kromatografi Padat Cair Kekuatan Pelarut (Solvent Strength)

Pemilihan fase gerakdalam kromatografi padat cair (adsorpsi) akan dengan baiktercapai dengan menggunakan parameter kekuatan pelarut e0 berdasarkan pada pekerjaan Hildebrand dan baru-baru ini diubah oleh Snyder.

Kekuatan pelarut ditemukan dengan mengukur panas yang dihasilkan oleh pelarut per unit area materi pengadsorbsi (adsorbat) selama pelarut teradsorbsi pada adsorbat

Semakin aktif suatu pelarut maka semakin tinggi level panas yang dihasilkan (atau energi bonding pelarut untuk adsorbat) dan secara konsekuen kekuatan pelarut semakin tinggi. Oleh karena itu pelarut non-polar seperti alkana sederhana memiliki kekuatan pelarut yang sangat rendah. Pentana dalam skala kekuatan pelarut Snyder adalah nol. Tabel kekuatan pelarut (e0) disusun dengan urutan meningkat, berdasarkan pada deret Eluotropic. Alkohol dan air memiliki nilai kekuatan pelarut yang tinggi berkaitan dengan gugus hidroksil aktif yang tinggi.

Kekuatan pelarut mengontrol rasio partisi k'. Peningkatan e 0 berarti pelarut lebih kuat dan nilai k' semakin kecil untuk semua pita sampel.

Campuran biner digunakan pada hampir semua kasus untuk menyediakan kekuatan pelarut yang tepat sehingga dapat memberikan nilai rasio partisi k' yang tepat.

Tabel 18.6. Beberapa pelarut sebagai fase gerak

Selektivitas

Selektivitas diukur dengan retensi relatif dalam LSC dapat diubah dengan memilih campuran biner baru seperti yang ditunjukkan gambar berikut.

Aturan konsentrasi B

Seperti aturan umum untuk perubahan besar dalam D pada LSC larutan sangat encer atau konsentrasi tinggi dari B dari pelarut lemah A sebaiknya digunakan.

Aturan Ikatan Hidrogen

Perubahan apapun dalam fase gerak yang menghasilkan perubahan pada ikatan hidrogen antara molekul sampel dan molekul fase gerak umumnya menimbulkan perubahan pada α

Fase "Silica Bonded"

(a) Silicate esther

(b) Silica-carbon dan Silica-nitrogen

(c) Siloxanes