The 66th Blog

Welcome try to share information and opinion on this blog to email: asahir66.informasi@blogger.com

Laman

Sabtu, 26 Maret 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Lowongan Kerja PT Inti Karya Persada Tehnik

Posted: 25 Mar 2011 05:42 PM PDT

PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT), a leading EPC company is in need of qualified engineers for its project.
job


Lowongan Kerja PT Asmin Koalindo Tuhup

Posted: 25 Mar 2011 05:41 PM PDT

PT Asmin Koalindo Tuhup yang bergerak di bidang pertambangan batubara nasional berlokasi di Kalimantan Tengah membutuhkan tenaga kerja yang terbaik, potensial, dinamis dan menyukai tantangan untuk berkarir dan berkembang.
job


Analisa Asam Karboksilat (Asam Lemak) Rantai Panjang

Posted: 24 Mar 2011 10:37 PM PDT

Acuan:

Smith, A.W. Education in Chemistry,14 (3), 74 (1977)

Grob, R.L., Modern Practice of Gas Chromatography,

Ch.9, pp 451-463

Tujuan:

Untuk menganalisa komposisi asam lemak dari lemak atau minyak tertentu, secara alami terjadi, dengan menggunakan teknik derivatisasi sederhana, dalam rangka :

  • Identifikasi kualitatif dari beberapa asam yang ada
  • Menentukan komposisi persen-berat relatif dari asam yanga ada

Pendahuluan

Asam (lemak) Karboksilat rantai panjang terjadi dalam lemak dan minyak seperti ester dari alkohol, gliserol. Ester-ester ini dikenal sebagi gliserida atau lebih umum lipid. Untuk menganalisa kandungan asam lemak dari lemak atau minyak, pertama kali diperlukan adalah membebaskan asam dari ester. Hal ini akan dicapai dengan cara hidrolisa basa (saponifikasi).

Akan tetapi hidrolisis akan menghasilkan formasi campuran garam asam yang mana tidak sesuai untuk analisa oleh kromatografi cair gas (GLC). Oleh karena itu, perlu untuk mengubah garam-garam ini menjadi derivatif yang sesuai.

Derivatif yang paling umum digunakan adalah metil ester dan ada beberapa metode yang tersedia untuk menghasilkan derivatif tersebut. Salah satu metode yang paling sederhana, cepat dan paling populer melibatkan reaksi campuran hidrolisis dengan triflouride dalam metanol.

Begitu terbentuk, metil ester akan terekstraksi ke dalam pelarut organik dan siap untuk dianalisa. Pilihan lain, metil ester mungkin diproduksi langsung dengan cara transesterifikasi katalis-basa dari gliserida dengan menggunakan potassium hidroksida dalam metanol kering.

Dalam analisa GLC metil ester asam lemak, data retensi umumnya diekspresikan dalam istilah equivalent chain length (ECL) atau jumlah carbon (carbon number / CN)

Nilai ECL menyerupai Retention Index Kovats dan dihitung dalam cara yang hampir sama. Dalam sistem ECL prilaku retensi dari metil ester tertentu dihubungkan pada rangkaian homologous metil ester dari asam jenuh rantai lurus.

Sebagai contoh, metil oktadekanoat (stearat) didefinisikan memiliki nilai Ecl 18,00.

Oleh karenanya, ester yang terelusi setelah metil oktadekanoat tetapi sebelum metil nonadekanoat akan memiliki nilai ECL antar 18,00 dan 19,00, katakan 18,30.

Dalam analisa kuantitatif lemak dan minyak, konsentrasi relatif (wt%) dari asm lemak dapat diambil langsung dari area puncak yang dinormalisasi dari ester yang bersangkutan. Hal ini tentu saja merupakan perkiraan dan keakuratan teknik bergantung pada cakupan (range) dan berat molekular sama yang terlibat. (Ref. Ettre, 6-17,18)

Kondisi Instrumen

Instrumen:Becker 407
Temperatur kolom:1800C
Temperatur detektor:2300C
Temperatur atas:2600C
Tekanan gas pembawa: 2,0
Range: 100

Catatan :

  1. Sampel dan standar akan disediakan oleh asisten lab
  2. Peralatan gelas dan syringe tersedia dari ruang penyiapan
  3. Kromatogram yang akan terekam menggunakan integrator. Periksa bersama asisten lab sebelum menggunakan instrumen.

Metode :

  1. Timbang 150 mg sampel ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering dan tambahkan 3 mL n -heksana. Tambahkan 3 mL n -heksana ke dalam tabung reaksi kedua. Tabung ini akan berisi campuran "blank". Pada tiap tabung, tambahkan 1 mL KOH 2M dalam metanol dan kocok selama 30 detik. Biarkan beberapa menit sebelum dianalisa.
  2. Kromatografikan 0,2 μL lapisan heksana dari campuran "blank" dan amati jika terdapat ketidakmurnian. Jika ketidakmurnian tampak, konsultasikan dengan asisten lab. Kromatografikan 0,2 μL lapisan heksana dari campuran sampel. Gunakan syringe yang berbeda, kromatografikan 0,2 μL larutan standar metil ester jenuh

Hasil

Tabulasikan semua data yang dihasilkan Gunakan hasil ini untuk mengidentifikasi metil ester jenuh dalam sampel Anda

Dari data retensi buatlah grafik log t'R vs jumlah karbon dan gunakan grafik ini untuk memperkirakan nilai ECL dari sisa puncak pada kromatogram sampel.


Invitation reminder from Ahmad Sahir

 
 Hi, 
 
  Ahmad Sahir invited you to join WAYN on March 4th 2011.

Join Ahmad Sahir now

Connect with Ahmad and meet over 15 million members worldwide who have a passion for travel and do what they love.
 
 
See you online!

The WAYN Team

 
 
 
  To stop receiving add friend requests from Ahmad Sahir, click here
To stop receiving any notifications from WAYN, click here
 
.

Jumat, 25 Maret 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Retensi Relatif

Posted: 23 Mar 2011 10:27 PM PDT

Tugas ini dapat dilakukan dalam penggabungan dengan tugas Retention Index.

Kondisi Instrumen: Seperti dalam Retention Index

Larutan : Toluen, sampel tidak diketahui yang mengandung toluen

Prosedur :

  1. Injeksikan 0,02 μL toluen dengan 1 μL metana dan start integrator. Stop integrator pada saat puncak toluen muncul.
  2. Injeksikan 0,2 μL sampel yang tidak diketahui dan 0,8 μL metana dan start integrator. Stop integrator pada saat kromatogram selesai

Hasil :

Berilah nomor pada puncak dan tabulasikan waktu retensi dari puncak. Indentifikasi puncak toluen dalam sampel yang tidak diketahui.

Perhitungan

  • Hitung dan tabulasikan Waktu Retensi yang disesuaikan (t'R) untuk tiap puncak dan bagi nilai ini dengan waktu retensi yang disesuaikan dari toluen untuk mendapatkan retensi relatif dari toluen

  • Dari Retensi Relatif dan tabel data ( ), identifikasi komponen dalam sampel
  • Beri komentar tentang bagaimana tabel data menggunakn retensi relatif untuk mengidentifikasi komponen dapat disediakan.


Kamis, 24 Maret 2011

Suchmaschinenoptimierung - professionelle Suchmaschinenoptimierung



Spray tanning in Brooklyn

Spray Tanning Salon


http://moodle.stlucie.k12.fl.us/user/view.php?id=1908&course=1 http://www.tecvideos.org/moodle/user/view.php?id=4835&course=1 http://www.statone.com/statistics/user/view.php?id=596&course=1 http://www.rruss.net/Classroom/user/view.php?id=446&course=1 http://www.rsd13ct-moodle.org/moodle/user/view.php?id=1640&course=1 http://www.openmba.org/user/view.php?id=5559&course=1 http://www.mrsvowell.org/classroom/user/view.php?id=1822&course=1 http://www.learn.alice-in-the-field.org/user/view.php?id=953&course=1 http://www.hhresidents.org/moodle/user/view.php?id=104&course=1 http://www.outsourcesuccess.com/moodle/user/view.php?id=3424&course=1 http://www.sumo-kani.com/moodle/user/view.php?id=549&course=1 http://questingcenter.com/tutorial//user/view.php?id=221&course=1 http://www.lcert.com/user/view.php?id=3039&course=1 http://www.wereldfeestdag.org/moodle/user/view.php?id=2402&course=1 http://www.surcollege.edu.om/moodle//user/view.php?id=608&course=1 http://www.thelexfactoryfiles.com/moodle/user/view.php?id=1357&course=1 http://www.stmarys.brighton-hove.sch.uk/moodle/user/view.php?id=798&course=1 http://htllv.org/Moodle/user/view.php?id=381&course=1 http://www.learnvq.com/moodle/user/view.php?id=11844&course=1 http://www.golearn.org.uk/geosupport/user/view.php?id=775&course=1 http://www.wittenborg-online.com/user/profile.php?id=2324 http://willtodiscover.com/moodle/user/view.php?id=4810&course=1 http://www.iamgodoftheinter.net/moodle/user/view.php?id=112&course=1 http://cactuslearn.com/user/view.php?id=574&course=1

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Retention Index (Operasi Isotermal)

Posted: 22 Mar 2011 10:22 PM PDT

Kondisi Instrumen :

Atur GC-8A seperti yang diberikan pada tugas Pemrogrman Temperatur dan atur untuk operasional Isotermal pada 900C.

Prosedur :

  1. Injeksikan 1,0 μL metana tekan start pada integrator dan stop integrator pada saat puncak metana telah muncul.
  2. Injeksikan 0,2 μL larutan C10 dan 0,8 μL metana dan start integrator. Stop integrator setelah puncak C10 muncul.
  3. Injeksikan 0,2 μL larutan C7 –C10 dan 0,8 μL metana dan tekan start integrator. Stop integrator setelah puncak C10
  4. Injeksikan sampel yang tidak diketahui (0,2 μL) dan metana (0,8 μL) start integrator. Stop integrator setelah waktu retensi C10 terlewati.

Hasil :

Tabulasikan hasil waktu retensi (tR) dari hidrokarbon C7 sampai C10, metana dan sampel yang tidak diketahui dan tentukan waktu retensi yang disesuaikan (t'R) pada setiap komponen.

Perhitungan dan Grafik

  1. Buatlah grafik log t'R vs jumlah karbon x 100
  2. Tentukan Retention Index dari tiap komponen dalam sampel yang tidak diketahui dan tentukan seperti identitas dari tabel data ( )
  3. Pilih puncak dari sampel tidak diketahui dan hitung Retention Index-nya dan bandingkan nilai ini dengan nilai yang didapat dari grafik.


Rabu, 23 Maret 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Analisis Kualitatif : Sistem Indeks Retensi

Posted: 21 Mar 2011 10:17 PM PDT

Pendahuluan

Cara umum menunjukkan data retensi adalah untuk memberi retensi relatif. Relatif retensi ditunjukkan sebagai :

Dimana i adalah komponen yang dimaksud dan s adalah standar.

Alternatif penting dari persamaan di atas untuk data retensi adalah sistem yang diusulkan oleh KOVATS. Sistem ini dikenal sebagai sistem Retention Index(I), menghubungkan perilaku retensi dari unsur terhadap hidrokarbon normal.

Retention Index dari n-hidrokarbon ditunjukkan sebagai jumlah karbon dikali 100 (misal heksana memiliki I =600) Retention Index dari suatu unsur yang diberikan I, dapat dihitung dari persamaan berikut

Dimana C(n) adaklah n-hidrokarbon dengan jumlah karbon n dan C(n+1) adalah n-hidrokarbon dengan jumlah karbon n+1.

Dengan definisi t'Rc(n) < t'Ri < t'Rc(n+1)

Retention Index dari suatu unsur dapat juga ditentukan dari grafik log t'Rc(n) vs n x 100.

Nilai Retention Index bergantung pada temperatur kolom, tetapi hubungannya adalh linier, ini berarti bahwa ini hanya perlu diketahui I pada dua temperatur pemisahan yang layak (katakan berbeda 400C) dapat dihitung I pada salah satu temperatur.