The 66th Blog

Welcome try to share information and opinion on this blog to email: asahir66.informasi@blogger.com

Laman

Kamis, 19 Mei 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Perkembangan Pemahaman Mengenai Struktur Atom

Posted: 18 May 2011 05:17 AM PDT

Setiap materi di alam semesta ini tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang oleh para ahli dikenal dengan nama atom. Sejak dahulu kala pertama manusia berpikir tentang zat penyusun setiap materi, kemudian dirumuskannya teori atom dan sampai sekarang di zaman yang serba canggih ini, keberadaan atom sudah diterima semua orang, tetapi bagaimana bentuk sebenarnya atom tersebut serta penyusunnya belum diketahui secara pasti. Para ahli hanya mereka-reka berdasarkan pengamatan di laboratorium terhadap gejala yang ditimbulkan jika suatu materi diberi perlakukan tertentu. Dari pengamatan gejala-gejala tersebut para ahli kemudian membuat teori tentang atom dan memperkirakan bentuk atom tersebut yang dikenal dengan sebutan model atom. Model-model atom yang diusulkan oleh para ahli mengalami per-kembangan sampai sekarang dan akan terus berkembang seiring dengan semakin canggihnya instrumen laboratorium yang ditopang oleh kemajuan iptek yang luar biasa.

1. Model Atom Dalton

Tahukah Anda bahwa di dunia ilmu kimia ini patut dikenang satu nama sebagai pencetus teori atom modern yang asli. Dia adalah seorang guru dan ahli kimia berkebangsaan Inggris bernama John Dalton (1776 – 1844). Sumbangan Dalton merupakan keunikan dari teorinya yang meliputi dua hal:

  1. Dia adalah orang pertama yang melibatkan kejadian kimiawi seperti halnya kejadian fisis dalam merumuskan gagasannya tentang atom.
  2. Dia mendasarkan asumsinya pada data kuantitatif, tidak menggunakan pengamatan kualitatif atau untung-untungan

Teori atom Dalton dikemukakan berdasarkan dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Teori atom Dalton dikembangkan selama periode 1803-1808 dan didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu:

  1. Setiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak dapat dihancurkan dan dipisahkan yang disebut atom. Selama mengalami perubahan kimia, atom tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan.
  2. Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat yang sama, tetapi atom-atom dari suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsure yang lain, baik massa maupun sifat-sifatnya yang berlainan.
  3. Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan angka sederhana.

2. Model Atom Thompson

Pada tahun 1897 J. J. Thompson menemukan elektron. Berdasarkan penemuannya tersebut, kemudian  Thompson mengajukan teori atom baru yang dikenal dengan sebutan model atom Thompson. Model atom Thompson dianalogkan seperti sebuah roti kismis, di mana atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis. Karena muatan positif dan negative bercampur jadi satu dengan jumlah yang sama, maka secara keseluruhan atom menurut Thompson bersifat netral (Martin S. Silberberg, 2000).

3. Model Atom Rutherford

Antoine Henri Becquerel (1852-1908), seorang ilmuwan dari Perancis pada tahun 1896 menemukan bahwa uranium dan senyawa-senyawanya secara spontan memancarkan partikel-partikel. Partikel yang dipancarkan itu ada yang bermuatan listrik dan memiliki sifat yang sama dengan sinar katode atau elektron.

Unsur-unsur yang memancarkan sinar itu disebut unsur radioaktif, dan sinar yang dipancarkan juga dinamai sinar radioaktif. Ada tiga macam sinar radioaktif, yaitu:

  1. sinar alfa (á), yang bermuatan positif
  2. sinar beta (â), yang bermuatan negatif
  3. sinar gama(ã), yang tidak bermuatan

Sinar alfa dan beta merupakan radiasi partikel. Setiap partikel sinar alfa bermuatan +2 dengan massa 4 sma, sedangkan partikel sinar beta sama dengan elektron, bermuatan –1 dan massa 1/1.840  sma (dianggap sama dengan nol). Adapun sinar gama adalah radiasi elektromagnet, tidak bermassa, dan tidak bermuatan.

Pada tahun 1908, Hans Geiger dan Ernest Marsden yang bekerja di laboratorium Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa (sinar bermuatan positif) pada pelat emas yang sangat tipis. Sebagian
besar sinar alfa itu berjalan lurus tanpa gangguan, tetapi sebagian kecil
dibelokkan dengan sudut yang cukup besar, bahkan ada juga yang dipantulkan kembali ke arah sumber sinar.

Dari hasil percobaan kedua asistennya itu, Ernest Rutherford menafsirkan sebagai berikut.

  1. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah hampa.
  2. Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti.
  3. Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif dan sangat massif (Martin S. Silberberg, 2000).

Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 1911, Ernest Rutherford mengungkapkan teori atom modern yang dikenal sebagai model atom Rutherford.

  1. Atom tersusun dari:
  2. 1) Inti atom yang bermuatan positif.
    2) Elektron-elektron yang bermuatan negatif dan mengelilingi inti.

  3. Semua proton terkumpul dalam inti atom, dan menyebabkan inti atom bermuatan positif.
  4. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hampir semua massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil. Jari-jari atom sekitar 10–10 m, sedangkan jari-jari inti atom sekitar 10–15 m.
  5. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sedangkan atom bersifat netral.

4. Model Atom Niels Bohr

Dilihat dari kandungan energi elektron, ternyata model atom Rutherford mempunyai kelemahan. Ketika elektron-elektron mengelilingi inti atom, mereka mengalami percepatan terus-menerus, sehingga elektron harus membebaskan energi. Lama kelamaan energi yang dimiliki oleh elektron makin berkurang dan elektron akan tertarik makin dekat ke arah inti, sehingga akhirnya jatuh ke dalam inti. Tetapi pada kenyataannya, seluruh elektron dalam atom tidak pernah jatuh ke inti. Jadi, model atom Rutherford harus disempurnakan.

Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang bernama Niels Henrik David Bohr (1885- 1962) menyempurnakan model atom Rutherford. Model atom yang diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford-Bohr, yang dapat diterangkan sebagai berikut.

  1. Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan  tertentu yang disebut kulit-kulit atau tingkat tingkat energi, yaitu lintasan di mana elektron berada pada keadaan stationer, artinya tidak memancarkan energi.
  2. Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi dapat disamakan dengan kedudukan seseorang yang berada pada anak-anak tangga. Seseorang hanya dapat berada pada anak tangga pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, tetapi ia tidak mungkin berada di antara anak tangga-anak tangga tersebut.

Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya mini.  Pada tata surya, planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektron-elektron beredar mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari 1 elektron.

Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi elektron adalah nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat sifat kimia suatu atom dan berperan penting dalam membentuk ikatan dengan atom lain.

Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus selalu diingat, yaitu:

  1. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
  2. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-masing kulit adalah:
  3. Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
    Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
    Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.

  4. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.


Sir Robert Robinson, Pemenang Hadiah Nobel Kimia tahun 1947

Posted: 17 May 2011 08:17 PM PDT

Sir Robert Robinson dilahirkan di Rufford dekat Chesterfield, Derbyshire pada tanggal 13 September 1886, anak laki-laki dari William Bradbury Robinson, pembuat pakaian bedah yang menemukan mesinnya sendiri untuk menghasilkan kain tiras dan pembalut dan lain-lain, dan kardus kertas karton untuk mengemas produk tersebut. Ia dididik di Chesterfield Grammar School, Fulneck School, dekat Leeds dan di Universitas Manchester di mana ia lulus B.Sc. pada tahun 1906 dan gelar D.Sc. pada tahun 1910.

Pada tahun 1912, ia ditunjuk sebagai profesor pertama Kimia Organik Murni dan Terapan di Universitas Sydney. Ia kembali ke Inggris pada tahun 1915 untuk emngambil jabatan ketua Kimia organik di universitas Liverpool hingga tahun 1920 ketika dia menerima perjanjian sebagai Direktur Penelitian di British Dyestuffs Corporation. Setahun kemudian ia menjadi Profesor kimia di St. Andrews dan pada tahun 1922 ia menjabat sebagai Kepala Kimia Organik di Universitas Manchester hingga tahun 1928 ketika dia menerima jabatan yang saama di Universitas London. Pada tahun 1930, ia ditunjuk sebagai Profesor Kimia Waynflete, Universitas Oxford, di mana ia menetap hingga pensiun tahun 1955 ketika ia ditunjuk sebagai Profesor Emeritus dan Penerima Beasiswa Kehormatan Kampus Magdalen. Ia adalah Direktur Perusahaan Kimia Shell dan menjadi konsultan kimia sejak tahun 1955.

Sir Robert adalah anggota dari tiga puluh Komite Pemerintah dan beberapa darinya dijabat sebagai ketua. Ia adalah utusan Inggris untuk menghadiri Konferensi UNESCO yang pertama pada tahun 1947. Ia mendapat gelar kehormatan pada tahun 1939 dan ditunjuk sebagai penerima Medali Jasa pada tahun 1949.

Penelitian ekstensif Robert dalam kimia organik telah berurusan tidak hanya dengan struktur dan sintesis senyawa kimia organik, tapi juga dengan mekansime elektrokimia pada reaksi organik. Ketertarikannya pada penyusunan kimia pewarna tanaman (antosianin) juga diperluas dengan grup sayuran lainnya , senyawa alkaloid, di mana dilakukan serangkain penelitian yang luar biasa untuk sintesisnya. Kontribusinya sangat besar pada pendefinisian penyusunan atom dalam molekul morfin, papaverin, narkotin dan lain-lain. Penemuan-penemuan ini mengarah pada produksi beberapa bahan obat antimalaria tertentu (mereka dilaporkan dalam sejumlah paper ilmiah, terutama di Jurnal Chemical Society).
Sir Robert adalah penerima beasiswa dari Institut Kimia Kerajaan dan di Royal Society adalah ketua Himpunan Kimia , pada periode 1939-1941, di Rotyal Society pada periode 1945-1950, Asosiasi Inggris untuk Pengembangan Sains pada tahun 1955, dan Himpunan Industri Kimia pada tahun 1958. Ia adalah Komanadan de la Légion d’Honneur dan memegang gelar doktor kehormatan lebih dari 20 universitas Inggris dan luar negeri. Ia dianugerahi Mdali Longstaff, faraday, dan Flintoff oleh Himpunan Kimia, Medali Davy, Royal dan Copley dari Royal Society dan himpunan Kimia Swiss, Amerika, Perancis dan Jerman; ia telah mendapat penghargaan Medali Franklin dari Institut Franklin di Philadelphia, medali Emas Albert dari Himpunan Seni Kerajaan dan Medalli Kebebasan dari pemerintah Amerika Serikat. Sir Robert adalah Anggota korespondensi, Penerima Beasiswa Kehormatan, Rekana Korespondensi di lebih dari 50 organisasi terpelajar Inggris dan luar negeri.

Pada tahun 1962, Chemical Society menganugerahi Sir Robert dengan mendirikan Beasiswa Pengajar Robert Robinson, untuk diberikan per dua tahun.
Pada tahun 1912, Sir Robert menikahi Gertrude Maud Walsh, murid penerima beasiswa di Universitas Manchester. Mereka berkolaborasi dalam beberapa bidang penelitian ilmu kimia, khususnya pada pengamatan antosianin. Istrinya wafat pada tahun 1954; mereka memiliki satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Pada tahun 1957, ia menikah dengan Stearn Sylvia Hillstrom (nѐe Hershey) di New York.

Pada usia muda, Sir Robert adalah pecinta gunung, telah memanjat di pegunungan Alpen, Pyrenees, Norwegia, dan Selandia Baru dan ia adalah pemain catur yang rajin dan pernah menjadi Ketua Federasi Catur Inggris pada periode 1950-1953. Hobinya termasuk forografi dan musik.

Ia wafat pada tanggal 8 Februari 1975.


Tidak ada komentar: