The 66th Blog

Welcome try to share information and opinion on this blog to email: asahir66.informasi@blogger.com

Laman

Sabtu, 28 Mei 2011

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Link to Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |

Partikel Dasar : Sifat- Sifat Partikel Dasar & Susunan Atom

Posted: 27 May 2011 06:00 PM PDT

1. Partikel Dasar

Walaupun pada awalnya atom diartikan sebagai partikel terkecil yang
tidak dapat dibagi lagi, tetapi dalam perkembangannya ternyata ditemukan
bahwa atom tersusun atas tiga jenis partikel sub-atom (partikel dasar), yaitu
proton, elektron, dan neutron.
Massa partikel dasar dinyatakan dalam satuan massa atom (sma), dimana 1 sma = 1,66 × 10–24 gram. Sedangkan muatan partikel dasar dinyatakan sebagai muatan relatif terhadap muatan elektron (e), di mana muatan 1 elektron = e = –1,60 × 10–19 coloumb.
Muatan 1 proton sama dengan muatan 1 elektron, tetapi tandanya
berbeda. Massa 1 proton sama dengan massa 1 neutron, masing-masing 1
sma. Massa elektron lebih kecil daripada massa proton atau neutron.

2. Susunan Atom

Henry Gwyn-Jeffreys Moseley (1887 – 1915) pada tahun 1913 menemukan
bahwa jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan sifat khas masing-masing unsur. Atom-atom dari unsur yang sama memiliki jumlah muatan positif yang sama. Moseley kemudian mengusulkan agar istilah nomor atom diberi lambang Z, untuk menyebutkan jumlah muatan positif dalam inti atom.
Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti. Setelah dilakukan percobaan, diketahui bahwa atom tidak bermuatan listrik yang berarti dalam atom jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron dalam unsur.

Nomor atom (Z)= jumlah proton
= jumlah elektron

Misalnya, unsur oksigen memiliki nomor atom 8 (Z = 8), berarti dalam atom
oksigen terdapat 8 proton dan 8 elektron.
Selain nomor atom, ada juga yang disebut dengan nomor massa yang
biasanya diberi lambang A. Nomor massa ini digunakan untuk menentukan
jumlah nukleon dalam atom suatu unsur. Nukleon sendiri adalah partikel
penyusun inti atom yang terdiri dari proton dan neutron.

A(nomor massa) = jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

Dalam penulisan atom, nomor massa (A) ditulis di sebelah kiri atas,
sedangkan nomor atom (Z) ditulis di sebelah kiri bawah dari lambang unsur.

Cara Penulisan Atom

Untuk ion (atom bermuatan positif atau negatif) maka notasi ion, jumlah
proton, neutron, dan elektron adalah:

Notasi Ion dan Jumlah Proton Neutron & Elektron

Catatan

  • Untuk atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
  • Untuk ion positif, jumlah proton (muatan positif) lebih banyak daripada elektron (muatan negatif).
  • Untuk ion negatif, jumlah elektron (muatan negatif) lebih banyak daripada proton (muatan positif).

Contoh:

  1. _{12}^{6}\textrm{C} mempunyai jumlah proton, neutron, dan elektron sebagai berikut.
    p = Z = 6
    n = A – Z = 12 – 6 = 6
    Karena atom netral (tak bermuatan) maka e = p = 6.
  2. Pada ion _{19}^{9}\textrm{F}_{ }^{-} mempunyai jumlah proton, neutron, dan elektron sebagai berikut.
    p = Z = 9
    n = A – Z = 19 – 9 = 10
    Karena muatan F adalah –1 maka r = 1, sehingga:
    e = p + r = 9 + 1 = 10
  3. _{38}^{88}\textrm{Sr}_{ }^{2+} mempunyai jumlah proton, neutron, dan elektron sebagai berikut:
    p = Z = 38
    n = A – Z = 88 – 38 = 50
    Karena muatan Sr adalah 2+, maka q = 2 sehingga:
    e = p – q = 38 – 2 = 36


Nanopartikel Karbon Aktif Dapat Menyebabkan Inflamasi Paru-Paru

Posted: 27 May 2011 05:34 PM PDT

Karbon aktif banyak dimanfaatkan oleh manusia terutama sebagai adsorben dikarenakan luas permukaannya yang besar. Karbon aktif ini merupakan karbon yang berkarakteristik memiliki banyak pori sehingga luas permukaannya besar dan menjadi aktif. Meski memiliki banyak manfaat, ternyata karbon aktif juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Peneliti dari University of Iowa Roy J. and Lucille A. Carver College of Medicine menemukan bahwa inhalasi nanopartikel karbon aktif dapat meningkatkan sumber inflamasi paru-paru hingga dua kali lipat.

Martha Monick, Ph.D., seorang professor penyakit dalam University of Iowa yang memimpin riset ini menemukan bahwa nanopartikel aktif ini dapat menyerang jaringan dan mematikan sel paru-paru sehingga inflamasi terjadi. Tim peneliti ini juga menemukan bahwa inhalasi nanopartikel karbon aktif dari sumber seperti gas buang mesin diesel dan tinta printer menyebabkan respons awal paru-paru terhadap inflamasi. Namun hal ini bukan berarti apabila kita melewati kabut asap buangan diesel langsung menyebabkan paru-paru kita sakit.

Pada awalnya para peneliti berhipotesis bahwa kematian sel berlangsung secara apoptosis, yaitu suatu proses kematian sel yang diakibatkan oleh senyawa kimia tertentu sehingga terjadi pemisahan organel-organel sel namun tetap di terlindungi membran dan tidak merusak jaringan di sekitarnya. Namun, hasil eksperimen menunjukkan bahwa proses yang lain, yang disebut piroptosis terjadi. Piroptosis merupakan proses kematian sel karena hancurnya membran sehingga organel-organelnya keluar. Penemuan lain yang cukup mengejutkan dari eksperimen ini adalah bahwa nanopartikel karbon aktif juga dapat menghancurkan makrofag. Makrofag adalah salah satu bentuk sel darah putih yang berperan dalam sistem imunitas manusia yang dapat "memakan" mikroorganisme patogen. Pada paru-paru, makrofag bertindak sebagai pencegah infeksi. Hal ini juga yang menyebabkan inflamasi paru-paru semakin meningkat akibat nanopartikel ini.

Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan di Journal of Biological Chemistry. Melalui hasil penelitian ini inflamasi paru-paru karena faktor lingkungan dapat dijelaskan akibat adanya nanopartikel karbon aktif.


Tidak ada komentar: