Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia | |
Posted: 07 Mar 2011 09:51 PM PST Fasa diam untuk kromatografi gas padat (GSC) Kromatografi gas padat (GSC) tidak digunakan secara ekstensif sebagai teknik pemisahan dengan beberapa alasan yaitu :
GSC mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan GLC dan hal ini yang membuat GSC digunakan di beberapa bidang
Adsorben utama yang digunakan dalam GSC sebagai fase diam adalah silika, alumina, karbon grafit dan penyaring molekular.
Bentuk yang paling sederhana diperoleh dari kelapa atau arang aktif yang tersedia dalam ukuran 80-1 mesh. Bahan ini masih terkontaminasi oleh elemen lain, konsistensi kecil dalam ukuran pori-pori dan jumlah sisi aktif. Biasanya tampak puncak berekor namun bahan ini murah. Kini telah ada dua macam adsorben karbon baru yaitu "Carbosieve dan Carbopack" Carbosieve Merupakan karbon hitam aktif tinggi yang lebih homogen ukuran partikel daripada karbon aktif dan tidak tampak jelas puncak berekor. Memisahkan gas-gas permanen O2, N2, CO, CH4, dan CO2. Carbopack Merupakan karbon grafit. Diperoleh dengan cara melewatkan metan pada karbon hitam pada 30000C. Film carbon grafit dilapisi hingga menjadi partikel karbon padat. Senyawa akan mudah teradsorbsi atau desorbsi dari film. Dapat memisahkan senyawa polar tinggi seperti SO2, CO dan H2S dan senyawa dengan berat molekul cukup tinggi hingga C10 alkohol normal. (b) Silika
Sifat adsorpsi silika bergantung pada preparasinya. Gel silika menyerap air dengan kuat dan hasil kromatografinya dipengaruhi oleh jumlah air teradsorbsi. Diaktivasikan lebih dahulu dengan menggunakan gas pembawa yang dipanaskan pada 1500 C. Hasil yang dicapai berubah sesuai dengan jumlah air yang teradsorbsi. (c) Alumina Merupakan senyawa yang kering sekali dan sangat aktif serta memberikan volume retensi yang tinggi. Polaritas diukur oleh retensi etena relatif terhadap etana dan propana. Ini akan mencapai minimum bila kandungan air dari alumina sesuai dengan pemenuhan monolayer ( 2% W/W). Deaktivasi dengan 2% silikon atau air dapat memisahkan alkana C1-C4,alkena, asetilen dan pentana. Permukaan dapat dimodifikasi dengan gugus garam I dan II yaitu LiCl (5-20%). Garam-garam ini akan :
(d) Penyaring Molekular Penyaring molekular adalah nama umum yang diberikan untuk zeolit buatan yang merupakan aluminosilikat dari natrium, kalium dan kalsium. Bahan tersebut terdiri dari jaringan regular silikat dengan diameter pori d yang besarnya kurang atau sama dengan molekul bahan terlarut. Oleh karena itu silikat betindak sebagai penyaring. Penyaring molekular lebih mudah dikemas, tahan lama dan memiliki high batch uniformity. Penyaring molekular yang digunakan dalam kromatografi gas adalah 4A, 5A 10X dan 13X dengan pengaturan jarak masing-masing 4A, untuk 4A dan 5A serta 10A untuk 13X. Struktur yang representatif 4A adalah : Na12 (AlO2) (SiO2) 12. 27H2O. Air dan CO2 secara jelas teradsorbsi dan memberi efek nyata pada waktu retensi. Zeolit harus dibakar pada (300-500)0C selama 4-5 jam. Kolom dapat dikondisikan dengan menjalankan gas kering pada (300-400)0C selama 2 jam. Gambar 18.11. Pemisahan campuran oksigen – nitrogen pada penyaring molekuler 5A dan 13X Sebagai hasil dari kemampuannya untuk mengadsorpsi O2, N2, CO2 dan air, zeolit digunakan dalam pengeringan dan pemurnian gas-gas. Biasanya dipakai dalam GC untuk memurnikan gas pembawa. Dengan menggunakan 5A pemisahan H2, O2, N2, CO, C2, H6, dan CO2 dapat tercapai dengan baik. Butiran Polimer Berpori Rangkaian butiran polimer hidrokarbon aromatik microporous telah dipasarkan dengan nama Porapak, Polypak, {hasepak, Chromosorb 102 dan telah diaplikasikan secara ekstensif pada Kromatografi Gas Padat. Karakteristik senyawa ini :
Bahan ini memerlukan kondisi awal untuk memindahkan polimer dengan berat molekul rendah. Tidak akan terjadi coloumn bleed yang dapat mempengaruhi dasar kromatogram sampai terjadi kerusakan komposisi. Puncak berekor minimal ditemukan untuk senyawa polar dan non-polar. Air adalah komponen lain pada kolom polimer. Butiran polimer berpori telah diaplikasikan dalam analisa senyawa violatil anorganik dan organik terutama untuk sampel dengan bentuk puncak yang lemah dengan menggunakan kolom kemasan dengan lapisan diatomik khususnya air, asam formaldehida karboksilat dan gas-gas anorganik. Belum banyak diketahui mekanisme retensi, beberapa pendapat menyatakan bahwa pada temperatur rendah bahan terlarut tertahan oleh absorbsi, sedangkan pad temperatur tinggi polimer berperilaku seperti umumnya cairan. Pada Tabel 12.2 merupakan daftar macam polimer yang digunakan dalam kromatografi gas dan berbagai penggunaannya. Tenax-GC adalah polimer berpori yang unik dan memeiliki stabilitas termal yang tinggi serta memungkinkan dioperasikan secara isoterm pada 3750C dan 4000C pada pemisahan temperatur terprogram. Tenax-GC adalah polimer linear dari p -256-diphenyl-phenylene-oksida. Gambar 18.12. Struktur Tenax-GC Tabel 18.2. Sampel Yang Sesuai Untuk Pemisahan Pada Butiran Polimer Berpori |
You are subscribed to email updates from Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia | To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar